Ereveld Ancol

Ereveld Ancol

Terletak di pesisir pantai Jakarta, Ereveld Ancol adalah makam kehormatan Belanda yang khidmat dan mengharukan yang diresmikan pada 14 September 1946. Makam kehormatan ini adalah yang pertama didirikan oleh Dinas Pemakaman Tentara Kerajaan Hindia Belanda (KNIL). Makam kehormatan Ancol berbentuk unik, dengan tata letak persegi panjang yang ditengahnya dibagi menjadi dua oleh jalan setapak yang mengarah ke sebuah monumen. Tidak seperti makam kehormatan Belanda lainnya di Indonesia, Ereveld Ancol memiliki nuansa emosional yang mendalam karena dulunya merupakan tempat eksekusi. Pemakaman ini adalah tempat peristirahatan terakhir bagi sekitar 2.000 korban eksekusi, termasuk warga negara Belanda dan Indonesia serta anggota pasukan Sekutu. 

Video: Cara menuju Ereveld Ancol

Sejarah

Pohon Surga di Tahun 1946

Sejarah makam kehormatan Ancol ditandai oleh asal-usulnya sebagai tempat yang penuh dengan tragedi dan kehilangan. Selama pendudukan Jepang, banyak tahanan dieksekusi di sini, sering kali di bawah pohon besar dan tua yang dikenal sebagai "Pohon Surga," atau Hemelboom dalam bahasa Belanda. Saksi mata menceritakan kisah-kisah mengerikan tentang tahanan yang dikhianati, disiksa, dan dibiarkan menderita di bawah terik matahari sebelum menghadapi eksekusi.

Makam kehormatan Ancol terkenal dengan banyaknya makam yang ditandai dengan “verzamelbord” atau tanda makam masal. Tanda makam ini mencantumkan nama-nama korban yang dapat diidentifikasi jenazahnya namun tidak dapat dipisahkan, karena mereka dimakamkan bersama-sama setelah dieksekusi. Jika identitasnya tidak diketahui, tanda makam tersebut hanya mencantumkan kata “geëxecuteerd" (dieksekusi) dan, jika memungkinkan, lokasi tempat mereka dieksekusi. 

Seiring berjalannya waktu, makam kehormatan ini menjadi tempat peristirahatan terakhir tidak hanya bagi mereka yang dieksekusi di sini tetapi juga yang dieksekusi di daerah lain di nusantara ini. Awalnya, Dinas Pemakaman Tentara Kerajaan Hindia Belanda (KNIL) membangun 22 makam kehormatan yang tersebar di seluruh Indonesia. Namun, dalam upaya konsolidasi yang signifikan selama tahun 1960an, atas permintaan pemerintah Indonesia, makam kehormatan ini digabung menjadi tujuh makam kehormatan yang saat ini berada di Jawa, termasuk Ancol.

Makam kehormatan ini khususnya telah menjadi saksi bisu pemakaman kembali korban perang dari Bandjermasin (1961), Medan (1966), Makassar (1968) and Mandor (1968). 

Makam kehormatan Ancol merupakan pengingat yang kuat akan kenyataan pahit peperangan dan dampak konflik yang tak kunjung usai. Tempat ini menjadi tempat merenung, tempat pengunjung dapat terhubung dengan masa lalu dan mengenang mereka yang mengalami kesulitan yang tak terbayangkan.

Pendirian Ereveld Ancol pada 14 September 1946

Monumen

Peta

Swipe to explore map

Ancol
EIA

Gerbang

EIB

Papan Informasi

EIC

Area Parkir

EIC

Area Parkir

EID

Pendopo, Pusat Informasi & Buku Tamu

EIE

Kantor Opzichter

EIF

Rumah Dinas Obzichter

EIG

Bengkel Tanda Makam

EIH

Phon Homelboom & Bangku Meditasi

EII

Monumen Umum

EIJ

Tiang bendera

EIJ

Tiang bendera

EIK

Gazebo I

EIL

Gazebo II

EIM

Tanggul

EIN

Toilet umum

EIO

Rawa-Rawa

EIO

Rawa-Rawa

EE-1
Here lie war victims executed from Soebang
EE-2
Here lie war victims
executed from Lembang,
Bondowoso, Bantjang, Soerabaja
Tjepu, and Antjol
EE-3
Here lie war victims
executed from Antjol,
Riouw, Maos, Bandjermasin,
Mandor, Poetoessibau, Pontianak,
and Sanggau Ledo
EE-4
Here lie war victims
executed from Bandjermasin,
Mandor, Bodjonegoro,
Soengei Doerian, and Barembang
EE-5
Here lie war victims
executed from Antjol,
Bandjermasin, Mandor, Pontianak,
Medan-Brastagi, and Kendari
EE-6
Here lie war victims
executed from Kendari,
Ralla, Matoangin, and Daja

Informasi Kunjungan

Kunjungan Umum:

Pada jam buka, makam kehormatan Ancol dengan senang hati menyambut para individu dan kelompok kecil yang secara mandiri ingin berniat untuk berkunjung, meluangkan waktu untuk merenungkan sejarah dan cerita yang tersimpan di makam kehormatan Ancol. Jalan setapak yang tenang dan monumen-monumen yang khidmat menyediakan lingkungan yang kontemplatif bagi semua yang datang untuk memberikan penghormatan dan melakukan pembelajaran.

Kunjungan Kelompok dan Tur:

Bagi kalian yang tertarik dengan kunjungan yang lebih terstruktur atau ingin melakukan tur secara grup, penting untuk memperhatikan jam kerja kami. Selama jam kerja tersebut, kami mungkin dapat memfasilitasi tur yang dipimpin oleh manager makam kehormatan (tentunya dengan konfirmasi terlebih dahulu dan melihat ketersediaan waktu). Tur ini akan memperkaya wawasan yang lebih dalam tentang pentingnya situs ini dan kisah-kisah para korban perang yang dimakamkan. Kegiatan ini biasanya dilakukan oleh komunitas, lembaga pendidikan, organisasi, atau siapa pun yang ingin memahami lebih lanjut tentang situs bersejarah ini.

Tur dengan Pemandu Profesional melalui Mitra Kami:

Bagi pengunjung yang jadwalnya tidak sesuai dengan jam kerja kami, atau yang lebih menyukai pengalaman pemandu profesional, kami telah bermitra dengan pemandu lokal terkemuka di Jakarta. Beri tahu kami jika Anda tertarik dan kami akan mengarahkan Anda ke mitra kami.

Jika Anda tertarik untuk mengetahui berbagai jenis kunjungan yang sering dilakukan di makam kehormatan ini, silakan kunjungi halaman  Kunjungi Kami .

Kegiatan yang Membutuhkan Izin

Diperlukan izin untuk melakukan peliputan, penelitian, penerbangan drone, pemotretan profesional dan penyelenggaraan acara di dalam makam kehormatan ini. Kami sangat menghargai pengertian dan kerja sama Anda dalam menjaga tempat ini.

Jam Buka

Setiap hari: 07.00 - 17.00 WIB

Jam Kerja

Senin - Kamis: 07.00 - 14.00 WIB
Jumat: 07.00 - 11.30 WIB
Sabtu: 07.00 - 13.00 WIB

Hubungi Kami