Terletak di Cimahi, Ereveld Leuwigajah merupakan makam kehormatan Belanda terbesar di Indonesia dari segi jumlah korban perang, di antara tujuh yang dikelola oleh Yayasan Makam Kehormatan Belanda (Oorlogsgravenstichting/OGS). Akses menuju makam ini melalui pintu masuk Tempat Pemakaman Umum (TPU) Leuwigajah. Makam kehormatan ini menjadi pengingat akan warisan militer di wilayah tersebut serta latar belakang beragam dari para korban yang dimakamkan di sini. Makam kehormatan Leuwigajah merupakan tempat peristirahatan terakhir bagi lebih dari 5.200 korban, baik sipil maupun militer, yang meninggal dalam berbagai situasi, sebagian besar selama Perang Dunia Kedua, dan sebagian lainnya setelahnya.
Video: Cara menuju Ereveld Leuwigajah
Lahan yang sekarang menjadi lokasi makam kehormatan Leuwigajah ini awalnya merupakan lahan kosong pada masa Perang Dunia Kedua, yang digunakan untuk menguburkan para korban yang gugur dalam pengasingan di sekitar barak Batalyon IX dan X Tentara Kerajaan Hindia Belanda (KNIL). Seiring bertambahnya jumlah makam, tempat ini pun berkembang menjadi pmakam kehormatan yang kita lihat saat ini. Pemakaman ini diresmikan pada tanggal 20 Desember 1949. Selain korban yang diasingkan, pemakaman ini juga mencakup makam para prajurit KNIL dan Tentara Kerajaan Belanda yang gugur pasca-Perang Dunia II.
Seiring berjalannya waktu, makam kehormatan ini menjadi tempat peristirahatan terakhir tidak hanya bagi mereka yang meninggal di sini tetapi juga yang meninggal di daerah lain di nusantara ini. Awalnya, Dinas Pemakaman KNIL membangun 22 makam kehormatan yang tersebar di seluruh Indonesia. Namun, dalam upaya konsolidasi yang signifikan selama tahun 1960an, atas permintaan pemerintah Indonesia, makam kehormatan ini digabung menjadi tujuh makam kehormatan yang saat ini berada di Jawa, termasuk Leuwigajah.
Makam kehormatan ini khususnya telah menjadi saksi bisu pemakaman kembali korban perang dari Muntok (1960), Padang (1962), Tarakan (1964), Medan (1966), Palembang (1967), and Balikpapan (1967).
Batu peringatan yang diresmikan pada tanggal 21 September 1984, mengenang para korban yang meninggal selama perjalanan di laut di Asia Tenggara antara tahun 1942 dan 1945. Junyo Maru merupakan sebuah kapal Jepang yang ditorpedo pada tanggal 18 September 1944, di pesisir pantai Bengkulu, Sumatra, saat membawa 2.300 tawanan perang dan 4.200 pekerja paksa. Tragedi tersebut menelan korban sekitar 5.600 jiwa. Batu peringatan tersebut merupakan hadiah dari Yayasan Peringatan Junyo Maru, guna memastikan agar kenangan mereka yang hilang di laut dilestarikan di makam kehormatan Leuwigajah yang khidmat.
Terletak di awal jalan setapak utama, makam simbolis ini didedikasikan untuk semua orang yang mengorbankan diri mereka selama perang tetapi tidak disebutkan secara khusus atau dimakamkan di makam kehormatan. Makam ini berfungsi sebagai bentuk penghormatan kepada banyak orang yang mengorbarkan nyawanya yang tak ternilai, agar memastikan kisah dan pengorbanan mereka tidak dilupakan. Makam tersebut bertuliskan "Jiwa Mereka Telah Menang," yang menggemakan moto Dinas Pemakaman KNIL.
Kunjungan Umum:
Pada jam buka, makam kehormatan Leuwigajah terbuka bagi individu maupun kelompok kecil. Pengunjung dipersilakan menjelajahi area pemakaman secara mandiri dan menikmati suasana tenang untuk mengenang sejarah serta kisah-kisah para korban perang yang dimakamkan di tempat ini. Jalan setapak yang teduh dan monumen yang penuh makna menghadirkan suasana yang mendukung untuk hening sejenak dan memberi penghormatan.
Kunjungan Kelompok dan Tur:
Bagi kalian yang tertarik dengan kunjungan yang lebih terstruktur atau ingin melakukan tur secara grup, penting untuk memperhatikan jam kerja kami. Selama jam kerja tersebut, kami mungkin dapat memfasilitasi tur yang dipimpin oleh manager makam kehormatan (tentunya dengan konfirmasi terlebih dahulu dan melihat ketersediaan waktu). Tur ini akan memperkaya wawasan yang lebih dalam tentang pentingnya situs ini dan kisah-kisah para korban perang yang dimakamkan. Kegiatan ini biasanya dilakukan oleh komunitas, lembaga pendidikan, organisasi, atau siapa pun yang ingin memahami lebih lanjut tentang situs bersejarah ini.
Tur dengan Pemandu Profesional melalui Mitra Kami:
Bagi pengunjung yang jadwalnya tidak sesuai dengan jam kerja kami, atau yang lebih menyukai pengalaman pemandu profesional, kami telah bermitra dengan pemandu lokal terkemuka di Cimahi. Beri tahu kami jika Anda tertarik dan kami akan mengarahkan Anda ke mitra kami.
Jika Anda tertarik untuk mengetahui berbagai jenis kunjungan yang sering dilakukan di makam kehormatan ini, silakan kunjungi halaman Kunjungi Kami .
Diperlukan izin untuk melakukan peliputan, penelitian, penerbangan drone, pemotretan profesional dan penyelenggaraan acara di dalam makam kehormatan ini. Kami sangat menghargai pengertian dan kerja sama Anda dalam menjaga tempat ini.
Setiap hari: 07.00 - 17.00 WIB
Senin - Kamis: 07.00 - 14.00 WIB
Jumat: 07.00 - 11.30 WIB
Sabtu: 07.00 - 13.00 WIB
Webdeveloper.id menyediakan jasa pembuatan website profesional untuk bisnis Anda yang mencakup desain modern dan kekinian. Dengan pengalaman lebih dari 1500+ project dan portofolio yang kuat, kami memastikan situs web Anda akan menonjol dan memenuhi kebutuhan bisnis Anda.